Tip dan saran di sini dapat membuat harddisk dalam kondisi maksimum dan mengoptimalkan kinerja PC Anda. Tidak perlu repot, tetapi banyak yang didapat.
Menjaga PC tidak berbeda dengan menjaga mobil. Pasti biasanya Anda akan memutar kunci dan mobil akan menyala. Namun, cepat atau lambat, mobil tersebut akan mulai ngadat, terutama jika Anda tidak memperhatikan hal-hal kecil seperti mengganti oli secara rutin. Mobil tersebut mungkin masih dapat bekerja, tetapi kinerjanya secara keseluruhan tidak seperti biasanya.
Harddisk PC juga biasanya masih
dapat bekerja, walaupun Anda tidak memeliharanya untuk waktu yang lama. Jika
memang demikian, bisa dipastikan bahwa Anda tidak mendapatkan kinerja yang
seharusnya. Anda mungkin sudah merasakan adanya kelambatan. Untungnya dengan
beberapa langkah sederhana Anda bisa mengembalikan kinerja harddisk ke tingkat
maksimum.
Memilih Harddisk
Sebelum membahas lebih detil tentang bagaimana meningkatkan kinerja harddisk, ada baiknya jika kita mengetahui sedikit tentang berbagai jenis harddisk yang ada dan konfigurasinya masing-masing. Hampir semua PC rumahan menggunakan harddisk IDE. Harddisk jenis ini umumnya lebih murah dan tersedia pada tiap toko PC. Sistem yang lebih tinggi (terutama yang dijual untuk server) seringkali menggunakan jenis SCSI. Harddisk ini menyediakan kinerja yang lebih tinggi, tetapi membutuhkan adanya kartu SCSI di dalam sistem dan biasanya lebih mahal.
Sebelum membahas lebih detil tentang bagaimana meningkatkan kinerja harddisk, ada baiknya jika kita mengetahui sedikit tentang berbagai jenis harddisk yang ada dan konfigurasinya masing-masing. Hampir semua PC rumahan menggunakan harddisk IDE. Harddisk jenis ini umumnya lebih murah dan tersedia pada tiap toko PC. Sistem yang lebih tinggi (terutama yang dijual untuk server) seringkali menggunakan jenis SCSI. Harddisk ini menyediakan kinerja yang lebih tinggi, tetapi membutuhkan adanya kartu SCSI di dalam sistem dan biasanya lebih mahal.
Jika membeli harddisk baru, pastikan
Anda membeli tipe yang benar. Jika tidak yakin, Device Manager dan BIOS sistem
akan memberikan informasi yang Anda butuhkan. Di sini kami asumsikan Anda
menggunakan harddisk IDE, tetapi hampir semua tip juga dapat diterapkan pada
sistem SCSI.
PC Anda kemungkinan besar mempunyai
hard disk yang dikonfigurasi sebagai master dan drive CD atau DVD sebagai
slave. Ini merupakan konfigurasi paling umum pada PC rumahan, dengan kedua
perangkat berbagai satu channel. Namun, ini tidak optimal karena kedua
perangkat berbagi satu jalur sistem yang terhubung ke satu kabel. Jika Anda
akan menggunakan perangkat CD secara rutin, tidak ada ruginya membeli kabel IDE
kedua (biasanya sangat murah) dan menghubungkan drive CD ke channel IDE kedua
pada motherboard. Ini akan memberikan tingkat throughput data yang lebih
tinggi, dan pada akhirnya menghasilkan kinerja yang lebih baik. Jika Anda
melakukan ini, jangan lupa untuk mengubah drive CD dari slave ke master atau ia
tidak akan berfungsi dengan benar. Kebanyakan drive sekarang menyertakan
diagram pengaturan jumper di bagian belakangnya.
Partisi
Dengan semakin besar kapasitas harddisk yang dijual sekarang ini (biasanya lebih dari 20GB) membuat banyak user membagi harddisk mereka ke dalam beberapa partisi atau drive logical. Meskipun partisi sebenarnya adalah hak pribadi, tidak ada salahnya untuk
mempunyai paling sedikit dua partisi pada harddisk. Jika Anda berencana menginstal beberapa operating system ini harus dilakukan karena masing-masing OS membutuhkan ruang khusus untuk dirinya. Selain itu, membagi harddisk ke dalam beberapa partisi juga
merupakan cara yang baik dalam memisahkan data Anda dari OS dan aplikasi.
Dengan semakin besar kapasitas harddisk yang dijual sekarang ini (biasanya lebih dari 20GB) membuat banyak user membagi harddisk mereka ke dalam beberapa partisi atau drive logical. Meskipun partisi sebenarnya adalah hak pribadi, tidak ada salahnya untuk
mempunyai paling sedikit dua partisi pada harddisk. Jika Anda berencana menginstal beberapa operating system ini harus dilakukan karena masing-masing OS membutuhkan ruang khusus untuk dirinya. Selain itu, membagi harddisk ke dalam beberapa partisi juga
merupakan cara yang baik dalam memisahkan data Anda dari OS dan aplikasi.
Sebagai contoh, Windows XP dan
program dapat diinstal pada partisi pertama, sementara semua file data dapat
disimpan pada partisi kedua. Keuntungan cara ini adalah lebih dari
sekedar kemudahan pengaturan. Jika cara ini digunakan akan mudah dalam menggunakan utiliti seperti Norton Ghost untuk membuat image instalasi Windows baru dan juga aplikasi serta konfigurasi Anda. Kemudian, jika ingin kembali ke sistem yang ‘bersih’, Anda hanya perlu menginstal file image tersebut dan semua data dan setting Anda akan tetap utuh.
sekedar kemudahan pengaturan. Jika cara ini digunakan akan mudah dalam menggunakan utiliti seperti Norton Ghost untuk membuat image instalasi Windows baru dan juga aplikasi serta konfigurasi Anda. Kemudian, jika ingin kembali ke sistem yang ‘bersih’, Anda hanya perlu menginstal file image tersebut dan semua data dan setting Anda akan tetap utuh.
Sayangnya, banyak sistem dari
pabrikan yang datang dengan satu partisi tunggal dan besar yang memakan seluruh
harddisk. Supaya tidak menghapus partisi ini dan mengulang dari awal, Anda
harus harus menggunakan program seperti Partition Magic untuk mengubah partisi
ke ukuran yang lebih kecil, dan kemudian membuat partisi baru pada ruang yang
tidak terpakai. Jika Anda membeli PC baru dari pengecer setempat, minta mereka
untuk terlebih dahulu membuat paling sedikit dua partisi – ini akan menghemat
waktu dan tenaga Anda nantinya.
Sistem File
Setelah dibuat, partisi perlu diformat dengan sistem yang akan digunakan. Bergantung pada OS yang terinstal, pilihan Anda diantaranya adalah FAT, FAT32, dan NTFS. Gunakan FAT32 jika anda menjalankan Windows 98 atau Me, dan NTFS jika Anda menjalankan Windows 2000 atau XP. Sistem file FAT mendukung ukuran partisi yang lebih kecil, dan ruang harddisk tidak digunakan secara efisien jika dibuat partisi yang besar.
Setelah dibuat, partisi perlu diformat dengan sistem yang akan digunakan. Bergantung pada OS yang terinstal, pilihan Anda diantaranya adalah FAT, FAT32, dan NTFS. Gunakan FAT32 jika anda menjalankan Windows 98 atau Me, dan NTFS jika Anda menjalankan Windows 2000 atau XP. Sistem file FAT mendukung ukuran partisi yang lebih kecil, dan ruang harddisk tidak digunakan secara efisien jika dibuat partisi yang besar.
Untuk sistem XP, NTFS menyediakan
keuntungan tambahan yang memungkinkan Anda mengatur sekuriti pada tiap file dan
folder. Jika Anda akan menggunakan sistem dual-boot, ingatlah bahwa Windows 98
dan Me tidak mendukung NTFS – tetap pada FAT32 adalah pilihan yang harus Anda
ambil.
Pada waktu membuat partisi baru
dalam Windows XP, Anda mempunyai pilihan untuk mengonfigurasi apa yang disebut
allocation unit size. Meskipun operating system akan menggunakan allocation
unit size yang dianggap optimal berdasarkan partisi, setting ini
dapat diubah. Biasanya, allocation unit size yang lebih kecil cocok jika Anda menyimpan file kecil ke harddisk dan ukuran yang lebih besar (biasanya pilihan default) cocok jika Anda menyimpan file besar.
dapat diubah. Biasanya, allocation unit size yang lebih kecil cocok jika Anda menyimpan file kecil ke harddisk dan ukuran yang lebih besar (biasanya pilihan default) cocok jika Anda menyimpan file besar.
Allocation unit yang dipilih dapat
mempengaruhi ruang harddisk yang tersedia. Sebagai contoh, jika menggunakan
ukuran cluster 32K, menyimpan file 1K ke harddisk akan membuat 31K yang tersisa
dalam cluster itu tidak dapat digunakan. Dengan ukuran cluster 4K, file yang
sama hanya membuang 3K. Sebagai pegangan, gunakan ukuran
default yang disarankan Windows, meskipun Anda dapat mengatur setting ini sesuai dengan bagaimana partisi akan digunakan nantinya.
default yang disarankan Windows, meskipun Anda dapat mengatur setting ini sesuai dengan bagaimana partisi akan digunakan nantinya.
Defragmentasi
Seperti mengganti oli pada mobil, mendefragmentasi partisi adalah suatu kebutuhan, bukan pilihan. Pada system yang digunakan secara intensif, Anda harus mendefragmentasi harddisk paling sedikit sekali sebulan untuk memastikan kinerja tetap maksimal. Ingat bahwa file disimpan pada cluster. Cepat atau lambat, dengan adanya file yang ditambah dan dihapus, cluster ini dapat berubah susunannya atau tersimpan dalam blok terpisah. Harddisk yang sangat terfragmentasi mempunyai kinerja yang rendah, karena drive perlu menyusun data yang tersimpan pada cluster tersebut pada waktu Anda ingin membuka suatu file.
Jika harddisk Anda terasa lambat, bisa dipastikan bahwa yang dibutuhkan hanyalah defragmentasi. Gunakan Disk Defragmenter untuk melakukannya. Bagi mereka yang ingin melakukan secara rutin, Windows XP dapat melakukan defragmentasi secara otomatis pada waktu yang ditentukan (lihat Membuat Jadwal Defragmentasi).
Scandisk dan CHKDSK
Tidak seperti RAM, harddisk mempunyai bagian yang bergerak dan oleh karena itu dapat mengalami kesalahan. Cepat atau lambat, cluster dapat terkorupsi, bagian dari file dapat hilang dan sejumlah kesalahan lainnya dapat muncul. Anda mungkin telah melihat bagaimana Windows 98/Me akan menjalankan Scandisk jika Anda tidak melakukan shutdown dengan benar, atau bagaimana Windows 2000/XP akan menjalankan Chkdsk pada situasi yang sama. Kebanyakan orang melewati pengecekan ini, terutama karena bisa memakan waktu yang lama, apalagi pada partisi yang besar. Sebenarnya Anda harus
meluangkan waktu untuk menjalankan keduanya paling tidak sekali-sekali, apalagi jika sistem Anda mulai tua – ini mungkin dapat menghindari Anda dari hilangnya pada masa yang akan datang.
Secara umum, kami sarankan untuk menjalankan Scandisk atau Chkdsk paling sedikit sekali sebulan pada sistem yang lebih tua. Scandisk dapat ditemukan di grup program System Tools, sementara Chkdsk dapat dijalankan dari perintah Run dengan mengetik chkdsk.exe pada sistem XP. Jika Anda menjalankan Scandisk pada sistem Windows 98/Me, pastikan untuk memilih opsi Thorough, yang akan memeriksa permukaan harddisk terhadap semua kesalahan. Akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya,
jadi lakukan pada waktu Anda ada waktu senggang atau pergi ke suatu tempat.
Mengembalikan Data yang Hilang
Ini terjadi ke setiap orang. Anda secara tidak sengaja menghapus suatu file, mengosongkan Recycle Bin dan sekarang Anda tidak mempunyai backup dan menginginkan file itu kembali. Untungnya Anda bisa saja melakukan itu, tetapi jangan senang dulu. Data yang terhapus biasanya dapat dikembalikan dengan menggunakan utility undelete, tetapi itu jika tidak ada data lain yang menempati cluster-nya.
Inilah yang menjadi salah satu alasan kuat perlunya menyimpan data ke partisi lain –tempat OS ter-install biasanya ditulisi dengan banyak data tanpa kita sadari, seperti temporary files misalnya, sehingga bisa membuat data Anda tidak dapat dikembalikan. Jalan terbaik adalah dengan menginstal aplikasi undelete (sebagai contoh File Recovery) sebelum Anda khawatir tentang pengembalian data – menginstalasi utiliti undelete bisa saja menyebabkan file tersebut tidak dapat dikembalikan jika utiliti menggunakan ruang harddisk yang sama.
Menghapus Data Permanen
Jika Anda berniat untuk menonaktifkan harddisk atau menyumbangkan PC, pastikan tidak ada data pada harddisk yang bisa diakses. Memformat harddisk tidaklah cukup, berbagai cara masih dapat digunakan untuk mengembalikan data tersebut. Sebagai alternatif, gunakan utiliti seperti Disk Wiper untuk memastikan semua data benar-benar terhapus dari harddisk.
Memonitor Harddisk
Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk memonitoring kesehatan internal harddisk Anda, termasuk suhu operasional dan lainnya. Jika Anda mengalami masalah serius dan tidak dapat mengetahui penyebabnya, cobalah untuk menggunakan utiliti seperti Active SMART. Utiliti ini akan memberikan lebih banyak informasi tentang harddisk yang mungkin selama ini ingin Anda ketahui.
(sumber: http://www.pcmedia.co.id/)
Komentar
Posting Komentar