MENEMBUS KETERBATASAN

  MENEMBUS KETERBATASAN
  Oleh : Albert Zhu

  Kutu anjing adalah binatang yang mampu
  melompat 300 kali tinggi
  tubuhnya.Namun, apa yang terjadi bila ia
  dimasukan ke dalam sebuah kotak
  korek api kosong lalu dibiarkan disana selama
  satu hingga dua minggu?
  Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat
  setinggi kotak korek api
  saja!

  Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya
  tiba-tiba hilang. Ini yang
  terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam
  kotak korek api ia mencoba
  melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak
  korek api. Ia mencoba lagi
  dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai
  ragu akan kemampuannya
  sendiri.

  Ia mulai berpikir,
  "Sepertinya kemampuan saya melompat memang
  hanya segini."
  Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi
  kotak korek api.
  Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi
  sangat yakin,
  "Nah benarkan ? Kemampuan saya memang cuma segini.
  Inilah saya!"

  Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak
  korek api, dia masih terus
  merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya
  setinggi kotak korek api. Sang
  kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat.
  Kemampuan yang sesungguhnya
  tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh
  lingkungannya.

  Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak
  korek api. Misalnya anda
  memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan
  memadai. Dia tipe orang
  yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga
  dia sengaja menghambat
  perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba
  melompat tinggi, dia tidak
  pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah
  contoh kotak korek api
  yang bisa mengkerdilkan anda.

  Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba
  ingat, ketika dia bicara
  begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti
  itu, kamu nggak bakalan
  dipromosikan, kok."

  Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa
  menghambat perkembangan
  potensi diri Anda. Korek api juga bisa berbentuk
  kondisi tubuh yang kurang
  sempurna, tingkat pendidikan yang rendah,
  kemiskinan, usia dan lain
  sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek
  api maka akan menghambat
  prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya
  tidak tercermin dalam
  aktivitas sehari-hari.

  Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul,
  anda harus take action
  untuk menembus kotak korek api itu.
  Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di
  bawah rata-rata ia mampu
  menjadi presenter di televisi.

  Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang
  buta, tuli dan "gagu"
  dia mampu
  lulus dari Harvard University .

  Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan
  sarjananya, namun mampu menjadi
  "raja" komputer.

  Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar
  namun mampu menjadi
  motivator nomor satu di
  Indonesia .

  Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang
  pernah menjadi seorang
  pengasong, tukang parkir dan kuli di
  Pelabuhan. Kemiskinan tidak
  menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum
  menjadi menteri beliau
  pernah menjadi eksekutif di salah satu
  perusahaan ternama.

  Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi
  presiden Afrika Selatan
  setelah usianya
  lewat 65 tahun.

  Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran
  fast
  food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

  Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak
  korek api, pada hakekatnya
  anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok
  Baba, Helen Keller, Andre
  Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela
  adalah orang yang mampu
  menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah
  contoh sosok orang yang
  merdeka, sehingga mampu menembus berbagai
  keterbatasan.

  BREAK YOUR BORDER . . . TOUCH THE SKY . . . . !


Komentar